Hal ini diungkapkan oleh para ahli keamanan dari Kaspersky yang menemukan sejumlah bukti dari aktivitas kejahatan cyber di sebuah bank anonim yang memiliki cabang di Italia dan Turki.
Di dua cabang bank tersebut, sebanyak 190 orang nasabah mereka harus kehilangan uang total sebanyak 500.000 Euro.
Jumlah kerugian dari tiap nasabah umumnya berkisar antara 1.700 hingga 39.000 euro, dan Kasperksy mencatat bahwa pencurian tersebut berlangsung secara otomatis, dimana tiap transaksi penarikan dilakukan ketika nasabah login ke akun bank mereka secara online.
ZDNet melansir, para peretas menggunakan sebuah virus Trojan bernama Luuuk untuk mencuri dana dari masing-masing akun nasabah individual dalam rentang waktu selama tujuh hari secara bertahap.
Temuan sebuah server C&C (command & control) serta control panel mengungkapkan keberadaan virus ini. Meski demikian, para ahli keamanan di Kaspersky masih belum yakin apakah Luuuk merupakan sebuah virus jenis baru atau sekedar Trojan versi lama yang dimodifikasi.
Tim Kasperksy juga dibingungkan oleh para peretas karena dua hari setelah ditemukannya server C&C, tiap bukti atau jejak yang bisa digunakan untuk melacak aktivitas perampokan digital tersebut telah dihapus.
Dilaporkan, uang dari nasabah yang telah berhasil dicuri lalu disalurkan kepada sejumlah akun-akun palsu, dimana sejumlah kelompok lain telah disiapkan untuk menarik uang-uang tersebut dalam jumlah yang beragam.
Setelah menemukan server C&C, Kaspersky segera menghubungi bank terkait dan juga pihak yang berwajib sambil menyerahkan bukti-bukti yang diperlukan untuk masing-masing pihak.
Server tersebut telah dimatikan begitu proses penyelidikan dilakukan, namun para peretas tersebut tampaknya memilih untuk menunggu momen lain yang tepat sebelum mereka kembali melancarkan serangan dengan menggunakan virus Luuuk.
0 Response to "Virus Trojan Luuuk dipakai Hacker untuk Membobol Rekening Bank"
Posting Komentar