Menurut praktisi keamanan internet dari Vaksincom Alfons Tanujaya, secara teknis pemilik iklan tidak benar-benar melakukan pemindaian (scanning) sebelum mereka mengklaim telah mengidentifikasi virus di ponsel pengguna.
"Jadi bisa dipastikan itu berbohong dan merupakan strategi bisnis yang tidak etis," kata Alfons kepada detikINET, Selasa (27/1/2015).
"Kalau yang saya lihat hal itu tidak memungkinkan. Dari contoh-contoh yang Vaksincom dapatkan itu cuma tampilan gif, jadi bukan dilakukan scanning. Hanya saja seolah-olah telah dilakukan scanning kepada ponsel pengguna, tapi nyatanya tidak, namun mereka bisa menyebut ponsel pengguna kena 13 atau berapa belas virus," lanjutnya.
Di sini memang tak ada aplikasi jahat yang disuntikkan jika pengguna mengikuti rayuan iklan tersebut. Tetapi lebih ke soal etika bisnis.
Cara ini disebut sama saja dengan menipu pengguna ponsel agar aplikasi tersebut di-download sehingga basis pengguna mereka semakin banyak.
"Ini masalah etika, pemasang iklan kurang memahami etika bisnis yang baik, kalau teknis sih mudah tapi etikanya yang salah," pungkas Alfons.
Iklan aplikasi yang berkedok ponsel pengguna terifeksi virus dilaporkan pembaca detikINET. "Ketika mau browsing pakai Chrome di Android. Ini kok ponselku tiba-tiba disebutkan kena 13 virus," kaget Arifin, seorang pembaca detikINET menceritakan kisahnya.
Kemudian dalam pengumuman yang menakutkan tersebut ada petunjuk untuk mengikuti langkah yang telah disediakan agar virus di ponsel bersih.
Penasaran, Arifin punya coba mengkliknya. "Saya klik, ternyata lari ke PlayStore dan kemudian disuruh instal aplikasi Baidu," lanjutnya.
Terlihat sederhana, namun tetap saja hal ini cukup membuat dongkol pengguna ponsel. Apalagi sampai meneror pengguna dengan menyebut jika ponselnya terkena virus. Iklan aplikasi yang berkedok ponsel pengguna terifeksi virus dilaporkan pembaca detikINET.
"Ketika mau browsing pakai Chrome di Android. Ini kok ponselku tiba-tiba disebutkan kena 13 virus," kaget Arifin, seorang pembaca detikINET menceritakan kisahnya.
Kemudian dalam pengumuman yang menakutkan tersebut ada petunjuk untuk mengikuti langkah yang telah disediakan agar virus di ponsel bersih.
Penasaran, Arifin punya coba mengkliknya. "Saya klik, ternyata lari ke PlayStore dan kemudian disuruh instal aplikasi Baidu," lanjutnya.
Terlihat sederhana, namun tetap saja hal ini cukup membuat dongkol pengguna ponsel. Apalagi sampai meneror pengguna dengan menyebut jika ponselnya terkena virus.
(inet.detik.com)
0 Response to "Iklan Aplikasi Berkedok Kena Virus Awas Tipuan"
Posting Komentar