Hacker Pembobol 1 Triliun Rupiah Bank Central Bangladesh Masih Buron

4 bulan sudah berlalu sejak bank sentral Bangladesh diserang hacker dan kecurian USD 81 miliar atau sekitar Rp 1 triliun, dan hingga kini pelakunya tak kunjung tertangkap.

Anehnya, Bangladesh Bank malah menyetop kontraknya dengan perusahaan keamanan cyber asal AS bernama FireEye, yang sebelumnya disewa untuk menyelidiki kasus tersebut, demikian dikutip detikINET dari Reuters, Senin (27/6/2016).

FireEye menawarkan kontrak tambahan selama 570 jam untuk menyelesaikan penyelidikan ini, yang disebut-sebut sebagai perampokan di dunia maya terbesar dalam sejarah ini. Namun pihak bank memutuskan untuk tak memperpanjang kontrak kerja itu.

Direktur Bangladesh Bank Jamaluddin Ahmed menyebut pihaknya akan melakukan peningkatan keamanan sistem bank secara internal. "Keputusan ini adalah kesepakatan bersama," ujarnya.

Namun sumber lain menyebut kalau alasan pemutusan kontrak itu adalah tingginya tarif yang dipatok oleh FireEye untuk melakukan penyelidikan tersebut. Kabarnya, tarif penyelidikan itu adalah USD 280 ribu untuk 700 jam kerja.

Peretasan itu terjadi pada Februari lalu, saat sekelompok hacker berhasil membobol sistem bank sentral Bangladesh dan mencoba melakukan transfer palsu dengan jumlah total USD 951 juta dari akun bank tersebut di Federal Reserve Bank of New York.

Untung saja sebagian besar transfer berhasil diblokir setelah sang hacker salah menulis rekening penerima, yang seharusnya foundation menjadi fandation. Typo ini menimbulkan kecurigaan dari Deutsche Bank yang terlibat dalam proses transaksi. Mereka langsung membatalkan transfer tersebut dan terbukalah kejahatan cyber ini.

Uang yang sudah berhasil ditransfer senilai USD 81 juta diketahui terkirim ke Filipina, yang kemudian dikirimkan ke beberapa kasino di sana. Sebagian uang bisa ditarik kembali, namun sebagian masih belum diketahui berada di mana.

Kasus ini menimbulkan kehebohan dan belakangan terungkap betapa buruknya sistem keamanan di bank sentral Bangladesh sehingga mudah ditembus hacker. Ternyata tidak ada firewall di sistem bank tersebut. Kemudian, mereka hanya menggunakan router bekas senilai USD 10.

0 Response to "Hacker Pembobol 1 Triliun Rupiah Bank Central Bangladesh Masih Buron"

Posting Komentar