Warga Amerika Paling Takut dengan Hacker Kartu Kredit

Hacker kartu kredit adalah kejahatan nomor satu dalam daftar yang paling dikhawatirkan oleh warga Amerika, jauh di atas perampokan atau pembunuhan. Hal ini merupakan hasil survei Gallup yang dirilis pada awal pekan ini.

Ketika jumlah peritel besar melaporkan peningkatan kejahatan di dunia maya, dengan pembajak mencuri data kartu kredit milik puluhan juta pelanggan mereka, kesadaran akan ancaman pembajak telah dimulai.

"Orang Amerika sekarang lebih khawatir tentang informasi kartu kredit mereka dibajak dari toko daripada kejahatan lain yang ditanyakan dan persentase relatif tinggi mengatakan bahwa mereka telah menjadi korban pembajakan ini," ujar Gallup dalam surveinya, awal pekan ini.

69 persen orang Amerika, mengatakan, mereka sering atau kadang-kadang khawatir terhadap hacker komputer yang membajak informasi kartu kredit yang telah digunakan mereka di toko-toko.

Kejahatan yang paling dikhawatirkan mayoritas orang Amerika, dengan angka 62 persen, adalah pembajakan dan pencurian data dari komputer atau telepon pintar atau smartphone.
Kejahatan paling mengkhawatirkan berikutnya, sebesar 45 persen, adalah rumah dibobol ketika tidak ada orang di rumah, sementara 42 persen lainnya cemas jika mobil mereka dicuri atau dibobol dengan cara dirusak.

Sekitar 31 persen orang Amerika khawatir anak usia sekolah mereka dilukai secara fisik saat berangkat sekolah dan angka yang hampir sama khawatir mereka dirampok.
Keprihatinan yang lebih rendah adalah khawatir menjadi korban terorisme (28 persen), dibunuh (18 persen) dan diserang atau dibunuh oleh rekan kerja ketika bekerja (7,0 persen).

Gallup mengungkapka, bahwa 27 persen orang Amerika mengatakan mereka atau anggota rumah tangga lain memiliki informasi dari kartu kredit yang digunakan di toko dibajak oleh hacker komputer selama satu tahun terakhir, kejahatan yang paling sering dialami dari daftar sembilan kejahatan.

Demikian pula, 11 persen responden, mengatakan, komputer atau smartphone mereka atau orang lain dalam rumah tangga mereka telah dibajak datanya pada setahun terakhir, menempatkannya pada setengah teratas dalam daftar kejahatan tersebut.
Gallup mengatakan, pencurian data profil tinggi pada rantai ritel besar, seperti toko diskon Target dan raksasa perbaikan rumah Home Depot, jelas menggetarkan kepercayaan konsumen.

"Hal ini dapat mempengaruhi kebiasaan belanja saat mengambil langkah-langkah untuk melindungi identitas dan keuangan mereka. Konsumen dapat menghindari toko yang telah dibajak dan mulai lebih sering membayar dengan uang tunai atau kartu prabayar untuk melindungi identitas mereka." pungkasnya.

0 Response to "Warga Amerika Paling Takut dengan Hacker Kartu Kredit"

Posting Komentar