Namun tak ada yang menyangka jika 900 juta pengguna WhatsApp ternyata hanya dilayani oleh 50 orang pengembang aplikasi. Jumlah yang sangat kecil untuk layanan sebesar itu.
Sebelum dibeli Facebook, WhatsApp memiliki sekitar 450 juta pengguna dengan 35 orang developer. Jumlah ini terus naik seiring dengan perluasan layanan.
Mahdavi menjelaskan bahwa WhatsApp menggunakan sistem yang tidak biasa, mereka menerapkan beberapa prosedur dan standar agar bisa bekerja dengan efektif, misalnya dengan memakai bahasa pemrograman Erlang.
Erlang bukan bahasa pemrograman biasa, bahkan hanya segelitir orang di dunia yang bisa menguasainya. Tapi bahasa pemrograman ini membuat para developer WhatsApp bisa bekerja efektif, dapat mengubah berbagai kode meski sistem sedang berjalan.
Mahdavi bergabung dengan WhatsApp sejak dua tahun lalu, dan selama menjadi programmer ia belum pernah melihat sistem yang digunakan WhatsApp untuk melayani penggunanya.
“Benar-benar membuka mata saya untuk melihat cara sederhana menyelesaikan masalah,” katanya, seperti dikutip dari Wired, Rabu (16/9).
Pengguna WhatsApp tumbuh 100 juta sejak pada April 2015, dan sejak diambil alih Facebook dengan nilai US$ 19 miliar, yang merupakan salah satu penawaran akuisisi terbesar di Silicon Valley.
(CNN Indonesia)
0 Response to "Keren Banget WhatsApp Cuma Butuh 50 Developer untuk 900 Juta Pengguna "
Posting Komentar