Seorang supir taksi yang bergabung dengan GrabTaxi, ES (42), membeberkan perilaku nakal supir-supir taksi dalam mengakali aplikasi.
ES bercerita bahwa cara yang dilakukan supir-supir taksi nakal itu ada yang mirip dengan cara driver Go-Jek mengecoh aplikasinya, yaitu dengan order yang dilakukan sendiri atau sesama teman.
Selain itu, ada pula cara lain untuk menambah saldo tanpa harus repot-repot mengambil order.
Menurut ES, setelah menekan tombol Selesai, saldo dan bonus langsung masuk ke dalam akun GrabTaxi milik mereka. "Saldonya kan langsung masuk, ga usah repot ngantar penumpang tapi duit masuk," ujarnya.
Namun, cara ini dikatakan ES memiliki kelemahan. Di sisi penumpang, mereka akan melihat di layar smartphone-nya bahwa order telah selesai dan diminta memberikan review.
Pelanggan seperti itu banyak yang komplain dan melapor ke GrabTaxi. Menurut ES, komplain-komplain seperti itu langsung ditindak tegas oleh GrabTaxi.
Mereka bisa melacak order yang selesai dipesan penumpang namun taksi tidak datang. Kalau sudah demikian, GrabTaxi diceritakan ES akan memberikan hukuman berupa pemblokiran aplikasi.
Lama hukuman ini menurut ES bervariasi tergantung kepada pelanggaran. Lamanya bisa sampai dua hingga tiga bulan.
Melihat kedua kasus akal-akalan driver Go-Jek dan GrabTaxi, terlihat bahwa masih ada celah untuk berbuat curang. Dibutuhkan sistem aplikasi yang dapat mencegah tindakan-tindakan seperti itu.
Melihat banyaknya kecurangan seperti itu, ES merasa tidak heran, sebab GrabTaxi sendiri juga memberikan bonus yang besar bagi supir taksi yang bisa mencapai target order tertentu dalam satu bulan, besaran bonus bisa sampai Rp 4 hingga 5 juta rupiah.
http://www.tribunnews.com/techno/2015/09/17/ini-kenakalan-oknum-driver-grabtaxi-biar-dapat-setoran-selangit
0 Response to "Oknum Driver GrabTaxi Mengakali Aplikasi Biar Dapat Setoran Selangit"
Posting Komentar