Di Tiongkok nan luas dengan jumlah penduduk 1,37 miliar, pasti ada peretas yang lebih muda. Namun, Wang ramai diberitakan media setelah tampil di China Internet Security Conference.
Seperti dimuat News.com.au, Kamis (9/10/2014), Wang ingin menggunakan kepandaiannya itu demi kebaikan.
Dalam presentasinya, siswa SMP itu menjawab tuduhan di media bahwa ia meretas sistem komputer sekolahnya untuk menghindari kewajiban mengerjakan pekerjaan rumah (PR). Ia juga dituduh mengubah harga sebuah barang di online shop, dari 2.500 yuan atau Rp 4.960.213 menjadi hanya 1 yuan atau Rp 1.984.
"Aku berniat membantu memperbaiki website itu," kata Wang seperti dimuat Want China Times. "Aku anak baik."
Wang menjelaskan, ia membobol sistem komputer sekolah untuk memperbaikinya. Ia juga mengontak peusahaan perangkat lunak tentang kelemahan sistem tersebut. Si bocah pandai itu juga membantu menyingkirkan sekitar 100 bug yang mengganggu sistem.
Wang juga mengatakan, meski membobol sistem pejualan online, ia sama sekali tak memanfaatkannya untuk kepentingannya sendiri. Tak beli barang yang nilainya ia jatuhkan. Ia justru menginformasikan soal kelemahan itu ke pemiliknya.
"Anda harus menyerang sebuah website untuk mengetahui kelemahannya," kata dia. "Menurutku mereka yang meretas demi keuntungan pribadi sama sekali tak bermoral."
Bagi si bocah, ia tertantang mempelajari risiko keamanan sebuah situs atau website. Hatinya girang saat berhasil menemukannya. "Tapi aku tak akan menggunakannya untuk melakukan sesuatu yang ilegal."
Bocah China itu juga punya maksud mengapa ia kemudian bicara dalam konferensi dan seminar. Untuk menunjukkan, bahkan anak-anak muda seperti dia dapat membantu membuat internet menjadi tempat yang lebih aman.
0 Response to "Wang Zheng, Hacker Termuda dari China"
Posting Komentar