David Finn , penasihat umum asosiasi dari Digital Crimes Unit Microsoft, mengatakan bahwa tujuan utama dari inisiatif ini adalah untuk memungkinkan mitra perusahaan, pelanggan dan karyawan untuk menjaga lalulintas penggunaan internet yang aman. " Dengan menggabungkan alat-alat canggih dan teknologi dengan keterampilan yang tepat dan perspektif baru , kita bisa membuat internet lebih aman untuk semua orang , " tambah Finn.
Visi terdalam yang mendasari Microsoft adalah membuat internet lebih aman dan membantu melindungi pengguna web di seluruh dunia dari malware, botnet dan pencurian kekayaan intelektual. Pihak Microsoft mengatakan akan menyambut masukan dari pihak ketiga dalam memerangi cybercrime atas referensi penegak hukum berwenang, mitra industri dan akademisi untuk bekerja di fasilitas untuk waktu yang tidak terbatas.
Cybercrime Centre akan diawasi oleh anggota tim hukum dan teknis Microsoft yang akan ditugaskan untuk mengidentifikasi dan menganalisis berbagai ancaman keamanan di bidang teknologi informasi (IT) Tim kerja akan memiliki akses ke berbagai akses teknologi Microsoft, seperti SitePrint, yang akan memungkinkan staf untuk mengidentifikasi ancaman global secara real-time.
Noboru Nakatani, direktur eksekutif Interpol Global Complex for Innovation, mengatakan inisiatif aktif membutuhkan kolaborasi antara sektor publik dan swasta. "Komunitas keamanan perlu membangun respon terkoordinasi untuk mengimbangi kriminal di dunia maya saat ini, Cybercrime Centre Microsoft akan menjadi hub penting dalam menyelesaikan tugas yang lebih efektif dan proaktif, " kata Nakatani.
Kegiatan kantor Cybercrime Centre akan didukung 12 kantor cabang berlokasi di Beijing, Berlin, Bogota, Brussels, Dublin, Edinboro, Gurgaon, Hong Kong, Munich, Singapura, Sydney dan Washington DC. Staf Microsoft bekerja di semua lokasi tersebut akan bahu membahu berbagi informasi dan solusi anti cybercrime.
sumber : tabloidpulsa.co.id
0 Response to "Raksasa Microsoft Bangun Pusat Cybercrime Terbesar"
Posting Komentar